Rabu, 18 November 2009

1. Efek Page Curl

Jenis pengefekan untuk membuat gulungan pada tepi/sudut gambar

2. Efek Emboss

Efek ini digunakan untuk membuat sebuah gambar seolah-olah timbul dalam kanvas

3. Efek Fabric

Efek ini akan memberikan kesan lukisan pada kain kanvas dengan cat minyak

4. Efek Frame

Efek ini digunakan untuk memberikan bingkai pada gambar bitmap

5. Efek Vignette

Efek ini digunakan untuk memberikan kesan gambar yang ditutup dengan objek berbentuk lonjong, lingkaran, persegi panjang & kotak, dengan pilihan warna sesuai dengan pengaturan fade

6. Efek Weather

Efek ini berfungsi untuk membentuk cuaca pada sebuah gambar/lukisan

7. Efek Wet Paint

Efek ini berkesan seperti lelehan cat yang masih basah

Minggu, 13 September 2009


WASHINGTON - Musik sudah lama diketahui dapat mempengaruhi emosi seseorang yang mendengarnya. Bukan manusia saja yang bisa terpengaruh oleh alunan musik, monyet pun demikian. Terutama, monyet akan langsung bereaksi ketika mendengarkan musik metal.

Kesimpulan ini merupakan hasil studi terbaru yang dilakukan ilmuwan di AS terhadap monyet cotton-top tamarin di Amerika Selatan. Mereka menyebutkan, pada dasarnya monyet kebal terhadap jenis-jenis musik yang umum sering didengarkan oleh manusia.

Namun studi ini mengemukakan pendapat yang berbeda. Uniknya ada satu jenis musik yang dominan dalam mempengaruhi emosi monyet, yaitu musik metal.

NPR, Kamis (3/9/2009) melansir, dalam studi ini monyet diperdengarkan beragam jenis musik yang menggambarkan berbagai emosi yang berbeda-beda seperti rasa takut, tertekan, rasa persaudaraan, keramah tamahan, rasa aman, gembira dan lain-lain.

Ketika lagu-lagu diputar, monyet tamarin bereaksi sesuai dengan pesan dalam setiap alunan musik yang didengarkannya. Yang mengejutkan, reaksi mencolok muncul ketika monyet diperdengarkan jenis lagu heavy metal yang dinyayikan kelompok musik Metallica. Selain Metallica, mereka juga diperdengarkan musik metal lain milik Bach, Led Zeppelin dan Miles Davis.

"Monyet langsung bereaksi dan memperlihatkan rasa cemas. Mereka bergerak lebih cepat dan terus mondar mandir," kata profesor psikologi Chuck Snowdown dari University of Wisconsin.

Dalam studi itu juga diketahui bahwa monyet bisa menunjukkan perbedaan dari setiap jenis musik yang didengarnya. Selama lima menit setelah mendengarkan musik yang bagi mereka menakutkan, monyet kemudian memperlihatkan kecemasan

Sebaliknya, monyet yang mendengarkan musik bertema rasa persaudaraan dan kegembiraan akan bergerak perlahan dan terpacu untuk lebih banyak makan. Kedua hal ini menunjukkan tanda bahwa mereka mengalami efek yang menggambarkan ketenangan.


Sumber : www.okezone.com


BRISBANE - Rumput segar yang baru dipotong melepaskan senyawa kimia yang bila terhirup akan membuat rileks dan gembira. Itulah sebabnya, mencium aroma rumput dan tumbuhan ketika sedang berjalan di taman atau pegunungan akan membuat kita merasa nyaman.

Hal ini diungkapkan oleh para peneliti dari University of Queensland, Brisbane, Australia. Senyawa kimia yang terkandung dalam aroma rumput selain bisa meredakan ketegangan juga berfungsi mencegah penurunan kemampuan mental pada saat usia lanjut.

Ilmuwan mengklaim bahwa aroma yang dilepaskan rumput bekerja langsung pada otak. Terutama mempengaruhi bagian otak bernama amygdala dan hippocampus yang berhubungan dengan emosi dan daya ingat.

"Kedua area ini bertanggung jawab dalam respons pertahanan dan sistem endokrin, yang mengontrol pelepasan hormon stres seperti corticosteroid," kata Dr Nick Lavidis, seperti dikutip dari Science Alert, Kamis (3/9/2009).

Oleh karenanya, penelitian yang memakan waktu hingga tujuh tahun ini kemudian menciptakan parfum dengan aroma rumput yang baru dipangkas untuk membantu melepaskan stres dan meningkatkan daya ingat.

Lavidis kemudian menjelaskan bahwa stres terbagi dalam dua kategori. Pertama, stres ketika seseorang akan melakukan sesuatu atau saat seseorang harus berusaha sebaik mungkin demi mendapatkan hasil terbaik. Namun menurut Lavidis, stres ini disebut sebagai bentuk stres yang baik.

Sementara stres kategori kedua merupakan stres parah yang bisa memicu tingginya tekanan darah, sifat pelupa, dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.

"Stres jenis ini bisa merusak hippocampus dengan mengurangi hubungan antara sel-sel yang berkomunikasi sehingga berdampak pada hilangnya ingatan," kata Lavidis.

Untuk itu, Lavidis menyarankan agar orang yang terkena stres ini menghirup senyawa kimia yang dilepaskan oleh rumput segar atau pepohonan yang rindang.


Sumber : www.okezone.com

;;